Harga tiket masuk ke lawang sewu Semarang di dekat Tugu Muda

Lawang Sewu Semarang, Gedung Bersejarah Berbalut Mistis

Puas menikmati keindahan panorama candi gedong songo, kami melanjutkan perjalanan lagi. Tujuan wisata kami selanjutnya adalah lawang sewu yang terkenal dengan keangkerannya. Dari bandungan kira-kira 1 jam kami sudah sampai di gedung yang pernah di pakai uji nyali acara di sebuah tv. Harga tiket masuk ke lawang sewu menurut kami agak mahal. Rp 10.000,-/orang. Dan yang mau mengabadikan pakai kamera juga harus tambah kocek sebesar Rp 5.000,-. Itu belum termasuk tarif guide lho. Kami diharuskan memakai jasa guide yang selalu siap di tempat pembelian karcis masuk. Biar kami ga nyasar kata ibu penjaga tiket di situ. Biaya jasa guide sih terserah kita, tapi saat itu kami bayar Rp 20.000,-. Ga tau itu kebanyakan atau malah kurang. Hihi..
lawang sewu semarang
Bagi warga Jawa Tengah khususnya kota Semarang, nama Lawang Sewu tentu sudah tidak asing lagi. Lawang sewu adalah nama sebuah bangunan kuno yang letaknya persis di tengah kota Semarang, tepatnya di daerah monumen Tugu Muda. Disebut "lawang sewu" (lawang:pintu dan sewu:seribu) karena bangunan peninggalan jaman Belanda ini memang memiliki pintu yang banyak banget. Jadi jangan asal masuk ke pintu-pintu itu kalo ga mau nyasar yach.. hehe..
maket lawang sewu
Dan tibalah saat kami diajak untuk menjelajahi area bawah tanah. Tapi beruntung banget kami ga bisa masuk karena sedang ditutup hehe... Kalo malam hari ruang bawah tanah itu baru di buka. Ga apa-apa dech kali ini ga bisa masuk. Lagian serem banget. Aku ga berani hiii.. takuut.. Bangunan bawah tanah dibangun belakangan, yaitu pada tahun 1916-1918. Pada masa penjajahan Belanda, area ini dijadikan sebagai tempat resapan air (AC jaman dulu), namun pada masa penjajahan Jepang dijadikan sebagai penjara.
NIS kemudian menyerahkan halaman depan seluas 3.542,40 meter persegi pada Pemda Kodya Semarang. Sedangkan makam lima jenasah di halaman itu kemudian dipindah ke Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal pada tanggal 2 Juli 1975 dengan Inspektur Upacara Gubernur Jateng Soepardjo Roestam. (forumkami.com)
Lawang sewu dibangun pada tahun 1904, yang dikerjakan oleh arsitek Belanda Profesor Klinkkaner dan Quendaag. Tahun 1920, gedung ini mulai dipakai sebagai kantor pusat Nederlandsch Indische Spoor-weg Maatschapij (NIS), sebuah maskapai atau perusahaan kereta api pertama di Indonesia yang berdiri pada tahun 1864. Jalur pertama yang dilayani saat itu adalah Semarang-Jogyakarta.

pintu masuk ruang bawah tanah
Pembangunan jalur itu dimulai pada tanggal 17 Juni 1864, ditandai dengan pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Sloet van Den Beele. Tiga tahun kemudian, yaitu 19 Juli 1868 kereta api yang mengangkut penumpang umum sudah melayani jalur sejauh 25 km dari Semarang ke Tanggung. Dengan beroperasinya jalur tersebut, NIS membutuhkan kantor untuk melaksanakan pekerjaan2 administratifnya.

Namun sampai Sloet Van Den Beele meninggal, pembangunan gedung itu belum dimulai juga. Pemerintah Belanda kemudian menunjuk Prof Jacob K Klinkhamer di Delft dan BJ Oudang untuk membangun gedung NIS di Semarang dengan mengacu arsitektur gaya Belanda. Lokasi yang dipilih adalah lahan seluas 18.232 meter persegi di ujung Jalan Bojong, berdekatan dengan Jalan Pandanaran dan Jalan Dr Soetomo. Tampaknya posisi itu kemudian mengilhami dua arsitektur dari Belanda tersebut untuk membuat gedung bersayap, terdiri atas gedung induk, sayap kiri, dan sayap kanan.

salah satu sudut lawang sewu
Sebelum pembangunan dilakukan, calon lokasi gedung tersebut dikeruk sedalam 4 meter. Selanjutnya galian itu diurug dengan pasir vulkanik yang diambil langsung dari Gunung Merapi Magelang. Pondasi pertama dibuat pada tanggal 27 Februari 1904 dengan konstruksi beton berat dan di atasnya kemudian didirikan sebuah dinding dari batu belah. Semua material penting didatangkan dari Eropa, kecuali batu bata, batu gunung, dan kayu jati. Setiap hari ratusan orang pribumi menggarap gedung ini. Lawang Sewu resmi digunakan tanggal 1 Juli 1907.

Dalam perkembangannya, Lawang Sewu juga terkait dengan sejarah pertempuran lima hari di Semarang yang terpusat di kawasan proliman (Simpanglima) yang saat ini dikenal sebagai Tugu Muda. Saat meletus Pertempuran Lima Hari di Semarang, 14-18 Agustus 1945, Lawangsewu dan sekitarnya menjadi pusat pertempuran antara laskar Indonesia dan tentara Jepang. Pada peristiwa bersejarah tersebut, gugur puluhan Angkatan Muda Kereta Api (AMKA). Lima di antaranya dimakamkan di halaman depan Lawang Sewu. Mereka adalah Noersam, Salamoen, Roesman, RM Soetardjo, dan RM Moenardi. Dan untuk memperingati jasa mereka, di sebelah kiri pintu masuk (gerbang) didirikan sebuah tugu peringatan bertuliskan nama para pejuang Indonesia yang gugur.


pintu-pintu penghubung
Pada masa itu, penjara dibagi menjadi penjara jongkok yang satu kotaknya diisi untuk 5 orang narapidana, kemudian ditutup dengan teralis besi. Ada juga penjara berdiri yang hanya berukuran 1X1 meter yang diisi 6 orang narapidana. Di ruang lainnya, terdapat area khusus untuk eksekusi pemenggalan kepala para narapidana. Di mana di dalam area itu terdapat pula tempat untuk mengumpulkan kepala2 yang sudah terputus dari badan, lalu di buang ke sungai. Walah.. walah.. kayak gitu gimana aku bisa berani masuk. Hihi.. tempat itu lah yang di bikin uji nyali trans tv dl. Kabarnya orang yang ikut uji nyali tersebut, setelah melihat sosok penampakan, jadi gila selama seminggu. Hiii…

ruang pesta
Saat ini lawang sewu sedang dalam renovasi. Katanya mau dimanfaatin buat kantor pusat kereta api Jawa Tengah dan wisata kuliner (restoran). Bahkan saat kami datang, ada juga orang-orang yang memanfaatkan Lawang Sewu buat objek foto pra wedding. wuih..wuih.. emang beneran keren neh gedung. Inilah bukti-bukti sejarah yang dimiliki Lawang Sewu. Semoga pemerintah khususnya pemkot Semarang dapat lebih peduli dan perhatian buat menjaga kelestarian bangunan bersejarah yang memiliki nilai historik dan mistik ini. (okezone.com).

Tarif2:
Tiket Masuk : 10.000,-/orang
Kamera : 5.000,-
Parkir Mobil : 5.000,-
Guide : Seikhlasnya
Sumber:http://wisataeksotis.blogspot.com/2011/01/lawang-sewu-semarang-gedung-bersejarah.html